Puteri Wei Yang Chapter 14

Chapter 14 : Dukungan Lao Furen

Setelah berhasil menenangkan diri Da Furen melihat ke arah Lin Mumu dan berkata dengan dingin, “Aku sudah memberikan tugas khusus padamu karena aku tidak percaya dengan orang lain. Sudah kukatakan berulang kali cepat antarkan baju milik Wei Yang. Kenapa sampai sekarang kau masih belum melaksanakannya? Wei Yang adalah nona ketiga di rumah ini dan putri seorang Perdana Menteri. Bagaimana bisa dia mentolerir sikapmu? Kau sudah membuat dia malu dengan membuat Nona ketiga kita mengenakan pakaian bekas di depan orang banyak. Apa kau ingin menciptakan kesalahpahaman diantara kami, ibu dan anak? Dan membuat orang-orang berpikir aku memperlakukan Nona ketiga dengan buruk?”

Mendengarkan perkataan Da Furen, Wei Yang tetap menunjukkan sikap yang  hormat tapi di dalam hati dia sedang tertawa dingin. Da Furen tetaplah Da Furen. Dia tidak menghabiskan waktu berbasa-basi dan langsung menuju ke inti permasalahan. Ketika Da Furen mengatakan hal itu, secara tidak langsung dia melemparkan kesalahannya kepada Lin Mumu.

Lin Mumu dengan cepat bereaksi, dia segera bersujud dan mengakui kesalahannya sambil menangis tersedu-sedu. Lin Mumu mengatakan itu adalah kesalahannya, karena dia tidak becus melaksanakan tugas sehingga masalah ini tercipta. Walaupun Da Furen memang benar menyuruhnya, Lin Mumu tahu maksud Da Furen yang sebenarnya, dia tidak pernah berniat membuatkan pakaian baru bagi Wei Yang. Itu karena Da Furen masih dendam karena Wei Yang membuat Li Zhang Le basah kuyup, sehingga selama dua hari ini, Da Furen terus menunggu Wei Yang datang menemuinya dan meminta maaf. Tapi siapa yang menduga jika Wei Yang malah mencari perlindungan dari Lao Furen.

Nona Ketiga memang terlihat lemah dan rapuh, tapi dia sebenarnya sangat cerdas. Jika dia bodoh dia akan segera menemui Da Furen dan menuntut keadilan sehingga membuat dia kehilangan reputasinya. Akan tetapi, dia malah sengaja menunggu momen ini dimana Lao Furen dan Wen Shi hadir sehingga dia bisa membawa masalah ini dan membuat Da Furen berada di posisi yang sulit. Tidak ada yang bisa dilakukan Da Furen selain menahan amarahnya.

“Cepat minta maaf pada nona ketiga!” teriak Li Zhang Le.

Karena kecantikan Zhang Le, bahkan caranya berteriak terlihat sangat anggun. Tapi saat suara itu sampai ke telinganya, karena suatu alasan, yang dia dengar adalah suara seseorang yang munafikdan membuat dia merasa jijik. Wei Yang bukanlah Chang Li dan para nona yang lain, yang ingin mendapatkan perhatian Da Furen dengan pujian dan kata-kata manis, sehingga di masa depan mereka bisa mendapatkan suami yang baik. Wei Yang tahu benar jika Da Furen tidak akan segan menjadikan mereka sebagai batu pijakan bagi masa depan Li Zhang Le.

Melanjutkan aktingnya, Lin Mumu kemudian bersujud di depan Wei Yang dan meminta maaf. “Nona ketiga, semua ini adalah kesalahan hamba. Hamba akan segera membawakan pakaian-pakaian itu. Hamba yakin nona akan menyukainya.”

Dengan wajah yang terlihat ketakutan dan panik, Wei Yang secepatnya mundur dan menatap Da Furen. “Ibu, ini, ini adalah. . .” dia berkata dengan sangat pelan, suaranya terputus-putus seolah dia ingin meminta maaf atas kesalahan Lin Mumu.

Da Furen dengan lembut menjawab, “Wei Yang, kau tidak usah khawatir. Serahkan semuanya padaku. Jika suatu saat kau dibully, aku akan membantumu menghajar pelayan yang tidak tahu adat itu!”

Wei Yang membungkuk dengan penuh syukur. “Terima kasih, Ibu. Aku akan menyerahkan segalanya padamu.” Setelah kejadian ini, Wei Yang yakin tidak ada seorang pun yang akan memandang rendah dirinya.
Meng Shi memperhatikan Wei Yang dan kemudian melambaikan tangannya. “Kemarilah nak.” Wei Yang berjalan mendekat saat Meng Shi memberi sinyal pada Luo Mama. “Kau sudah tinggal di rumah ini selama sebulan dan aku punya hadiah untukmu.”

Lua Mama dengan segera mengerti maksud dari Meng Shi dan segera kembali beberapa saat kemudian dengan membawa sebuah kotak kecil dengan motif bunga. Kotak itu penuh dengan perhiasan dan bermacam-macam aksesoris.

Li Chang Xi mengintip ke dalam kotak dan seketika melihat sebuah bros yang dihiasi oleh bunga begonia di atasnya. Itu adalah bros yang sudah lama dia inginkan. Dia sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha berada di sisi Meng Shi, tapi tidak pernah diberikan sebuah bros. Dan hari ini, Lao Furen memberikan bros yang dia idam-idamkan itu kepada Wei Yang. Matanya penuh dengan rasa cemburu dan dendam saat dia melotot ke arah Wei Yang.

Li Wei Yang juga merasa terkejut. DIa tidak pernah menyangka Lao Furen akan memberikannya hadiah. Perasaan hangat mengalir ke sekujur tubuhnya. Jelas ini adalah cara Meng Shi untuk mengatakan jika dia mendukung Wei Yang.

Wei Yang dipenuhi dengan rasa hormat pada Lao Furen. Walaupun sudah menyebabkan masalah, Lao Furen tidak memarahinya dan malah mendukungnya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun dan segera bersujud di depan Lao Furen. “Terima kasih Lao Furen, Wei Yang akan selalu mengingat kebaikanmu.”

Meng Shi tersenyum, dia senang Wei Yang mengerti arti dari tindakannya itu.

Dalam sekejap mata, raut wajah Da Furen menegang.

Wen Shi diam-diam tertawa. Apapun yang membuat Da Furen kesusahan dan sengsara adalah hal yang membuatnya bahagia. Dia lalu mengambil bros phoenix berwarna emas di rambutnya dan meletakkannya di tangan Wei Yang. “Anak baik, ini adalah hadiah dariku.”

Wei Yang menerima bros itu dengan malu-malu dan diam-diam melirik ke arah Da Furen. Dia melihat wajah Da Furen berubah menjadi hijau saat sedang melotot ke arah Wen Shi. Di sisi lain, Wen Shi terlihat mengabaikan tatapan mata Da Furen dan tertawa dengan bahagia.

Li Zhang Le dengan cepat menenangkan dirinya dan perlahan batuk. Da Furen segera merespon dan berbalik menuju Wei Yang dan bersikap seolah tidak tidak ada yang terjadi. Dengan suara yang lembut, dia berkata, “Putriku sayang, kemarilah! Aku tadi sudah menyiapkan sebuah hadiah untukmu. Lebih baik kuberikan sekarang.” Da Furen telah memberikannya beberapa dekorasi yang mahal tapi benar-benar tidak berguna. Akan tetapi, setelah melihat hadiah yang diberikan oleh Lao Furen dan Wen Shi, dia harus memberikan sesuatu yang setara dengan mereka. Dengan pandangan semua orang yang terpaku padanya, Da Furen menelan amarahnya dan melepas gelang Onyx miliknya. Dengan menahan amarahnya, dia lalu memakaikan gelang itu di pergelangan tangan Wei Yang. “Perhiasan ini sangat mahal karena berasal dari istana. Terimalah.”

Karena pernah menjadi seorang Permaisuri, dia tahu jika Jiang Shi mengatakan yang sebenarnya tentang asal gelang ini. Dengan tersenyum dia berkata, “Terima kasih, Ibu.”

Senyum Da Furen terlihat aneh karena sedang menahan amarah. Walaupun begitu, dia tetap mempertahankan senyumnya. “Anak baik, kau tidak usah berterima kasih padaku!”

Tiba-tiba Li Chang Xi dengan penuh rasa cemburu menyela, “Wei Yang, sepertinya kau sangat beruntung ya! Ibu sebenarnya ingin memberikan gelang itu kepada kakak, tapi sekarang gelang itu malah diberikan kepadamu!”

Ketika mendengarkan hal itu, Li Wei Yang berakting seolah-olah sedang melepaskan gelang. “Kalau begitu, Wei Yang tidak bisa menerima gelang pemberian Ibu.”

Da Furen tidak akan membiarkan Wei Yang mengembalikan hadiah darinya dan dia menatap Chang Xi seolah memberikan kode untuk diam, kemudian kembali menghadap Wei Yang dan tersenyum dengan hangat. “Kau juga adalah anak kesayanganku jadi tidak masalah jika ini kuberikan padamu. Kau harus menerima kebaikanku ini!”

Melihat kepribadian Da Furen yang munafik, Wei Yang dengan senang hati memanfaatkan kesempatan ini. “Kalau begitu, aku akan menerima hadiah pemberian ibu.”

Mata Li Chang Xi melotot penuh dengan kebencian. Di sisi lain, Li Zhang Le dengan malas mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil memikirkan betapa bodohnya Chang Xi, walaupun sudah menerima bimbingan dari Da Furen selama ini. Tidak ada tanda-tanda perkembangan. Itu hanya sebuah gelang. Hari ini Lao Furen telah menunjukkan pada semua orang jika dia mendukung Wei Yang, bagaimana mungkin Da Furen melawannya? Hal itu malah akan memberi Wen Shi kesempatan untuk mengejek mereka.

Saat Wei Yang meninggakan ruangan Lao Furen, tiba-tiba dia dihentikan oleh suara panggilan Luo Mama. “Nona Ketiga! Lao Furen bertanya, apakah anda bisa datang setiap hari dan membuatkan Lao Furen teh?”
Li Wei Yang dengan cepat menjawab, “Luo Mama, tentu saya aku bisa. Sudah tugas seorang cucu untuk melayani neneknya.”

Sikapnya yang patuh membuat Luo Mama senang. Wei Yang tidak akan menyia-nyiakan niat baik Lao Furen.

Begitu dia kembali ke kamarnya, Wei Yang membuka kotak yang diberikan oleh Lao Furen. Disaat itulah dia menyadari ada bagian yang tersembunyi di dalam kotak. Ketika melepas kain merah yang menutupi bagian itu, dia menemukan sepuluh buah koin perak.

Wei Yang membeku. Semua perhiasan dan pakaian yang dia terima tidak terlalu berguna baginya. Dia tidak bisa menjualnya dan dia juga tidak bisa memberikannya kepada para pelayan agar bisa mendapatkan bantuan dari mereka. Selain perak, semua hadiah yang dia terima bisa dibilang tidak berguna. Lao Furen tahu jika permasalahan yang terjadi hari ini adalah bagian dari rencananya, dan tetap memberikan perak kepada Wei Yang. Kenapa?

Comments