Hidden Marriage Chapter 03
Chapter 3 : Anak laki-laki di dalam Bar
Lima tahun kemudian.
Di dalam bar Eton, di sebuah koridor di lantai
atas yang kosong.
Ning Xi sudah menemani para investor
minum-minum sepanjang malam. Dengan kepala yang terasa hampir pecah, dia
berjalan mencari tempat yang bersih dan sunyi sehingga dia bisa beristirahat
sampai dia sadar, tapi tanpa diduga Chang Li mengikutinya. Yang bisa dia
lakukan saat ini hanyalah mengumpulkan keberaniannya dan menghadapi dia, “Kakak
Chang, apakah kau ada urusan denganku?”
“Ning Xi, aku ingin bertanya, apakah kau
mendaftarkan diri untuk mengikuti audisi pemeran utama wanita? Tanah dibawah
surga??”
“Ya, kenapa?”
“Kau tidak diizinkan pergi kesana besok!”
walaupun Chang Li adalah manajernya, anehnya dia malah menghentikan Ning Xi mengikuti
audisi yang diinginkan oleh semua perusahaan hiburan.
Ning Xi tidak terkejut dengan hal ini, dia
hanya menaikkan alisnya dan bertanya. “Alasannya?”
“Kau bertingkah seenaknya tanpa sepengetahuanku
dan kau masih bertanya alasannya? Bukankah kau tahu jika perusahaan sudah
menetapkan Ning Xueluo dalam audisi ini?”
“Hal yang kulakukan ini sepertinya tidak
bertentangan dengan peraturan perusahaan.” Ning Xi tersenyum padanya, "Apa
Ning Xueluo menyuruhmu menemuiku? Jangan bilang dia takut jika aku, seorang artis
kecil yang bahkan namanya tidak dikenal, akan merebut perannya?”
“Kau pikir kau punya kemampuan untuk merebut
peran Xueluo? Jangan bermimpi kau bisa melakukan hal itu! Aku akan memberimu
nasehat, jangan buang-buang waktumu. Keluarga Ning telah menginvestasikan 30
juta dalan film ini. Xueluo sudah mengamankan perannya!”
“Kalau begitu kenapa kau cemas?”
“Karena kau adalah artis dalam naunganku, kau
harus mendengarkan apa yang kukatakan!” Chang Li berkata seolah-olah memang
begitulah seharusnya.
“Heh, jadi kakak Chang tahu jika aku adalah
artis dibawah naunganmu.”
“Ning Xi, aku tidak punya waktu untuk berdebat
denganmu, karena kau menolak mematuhi perintahku, jangan salahkan jika aku
harus memaksamu!”
Saat dia berhenti berbicara, Ning Xi merasakan
sebuah dorongan. Dia terdorong ke belakang dan kemudian terjatuh ke dalam
gudang di pojokan, ponselnya juga kemudian diambil oleh Chang Li.
Bang.
Pintu gudang itu kemudian tertutup diiringi
suara dentuman yang keras.
Langkah kaki diluar pintu terdengar perlahan
menjauh.
Tahu jika sia-sia saja dia berteriak, Ning Xi memilih
untuk tetap diam. Dengan bersandar pada pintu, dia perlahan-lahan duduk di
lantai dengan ekspresi acuh tak acuh.
Ketika Ning Xi pertama kali bergabung dengan
perusahaan, Ning Xueluo masih mampu mengontrol dirinya dan membuat dia hanya
mendapatkan peran sebagai penjahat. Namun, lama-kelaman Ning Xueluo semakin
keterlaluan. Dia bahkan melakukan taktik rendahan seperti ini. . .
Jika kali ini dia gagal mendapatkan peran, dia
harus menemukan cara untuk meninggalkan Starlight Entertainment. . .
Di tengah pikirannya yang kalut, dia
mendengarkan sesuatu.
Apakah itu tikus?
Ning Xi mengikuti arah suara itu dan melihat
apa yang terjadi. Dia tertegun.
Dia melihat seorang anak laki-laki dibalik
tumpukan kardus. . .
Usia anak laki-laki itu kira-kira sekitar empat
atau lima tahun, dia terlihat seperti sebuah giok yang dipahat dengan indah
juga putih dan lembut seperti sebuah bakpao. Anak itu saat ini sedang gemetar
dan bersembunyi di pojokan, matanya yang hitam penuh dengan rasa curiga.
Uh, kenapa ada anak kecil di gudang sebuah bar?
Tidak mungkin ada pelanggan yang cukup gila
sehingga membawa anak kecil ke dalam bar, kan?
“Hei, bakpao kecil, siapa namamu? Bagaimana kau
bisa ada disini?”
“Apakah kau menyelinap?”
“Apakah kau juga dikurung oleh seseorang?”
“Apa kau mau permen?”
Setelah bertanya hampir setengah hari, anak itu
tetap membisu, tapi dia mulai menggelengkan kepalanya, seakan dia ketakutan
oleh monster kecil.
Akhirnya, Ning Xi berhenti berbicara, dia
merasa itu juga bukan urusannya.
Mereka berdua, seorang wanita dewasa dan anak
laki-laki, dengan damai menempati pojokan mereka masing-masing.
Pada saat itu, lampu diatas mereka tiba-tiba
mati.
Dalam kegelapan, Ning Xi samar-samar mendengar
sesuatu. setelah memfokuskan pendengarannya, dia menyadari jika suara itu mirip
dengan suara gigi yang bergemertak.
Ning Xi tertawa dalam hati, kemudian dia membalikkan
tubuhnya menghadap ke arah si bakpao kecil dan berkata, “Takut gelap?”
Suara itu berhenti sejenak,s ebelum kemudian bertambah
keras.
Oh, dia penakut sekali.
Ning Xi kemudian berdiri dan membersihkan debu
pada pakaiannya sebelum berjalan mendekati anak laki-laki itu. . .
Comments
Post a Comment